Sabtu, 15 September 2012

Alat-Alat Musik Dari Indonesia

Berikut adalah alat-alat musik yang berasal dari indonesia.

(1) Angklung

Siapa sih yang gak kenal angklung. Angklung adalah alat musik multitonal (bernada ganda) yang secara tradisional berkembang dalam masyarakat berbahasa Sunda di Jawa barat.
Alat musik ini terbuat dari bambu, dibunyikan dengan cara digoyangkan, bunyi dihasilkan karena ada benturan badan pipa bambu sehingga menghasilkan bunyi yang bergetar dalam susunan nada 2, 3, sampai 4 nada dalam setiap ukuran, baik besar maupun kecil. Angklung terdaftar sebagai Karya Agung Warisan Budaya Lisan dan Nonbendawi Manusia dari UNESCO sejak November 2010.
Contoh-contoh angklung :

-Angklung Kanekes


- Angklung Dogdog Lojor

-Angklung Gubrag








-Angklung Badeng

-Angklung Buncis

 -Angklung padaeng

-Angklung Sarinande


(2) Gamelan


Gamelan adalah ensembel musik yang biasanya menonjolkan metalofon, gambang, gendang, dan gong. Istilah gamelan merujuk pada instrumennya / alatnya, yang mana merupakan satu kesatuan utuh yang diwujudkan dan dibunyikan bersama. Kata Gamelan sendiri berasal dari bahasa Jawa gamel yang berarti memukul / menabuh, diikuti akhiran -an yang menjadikannya kata benda. Model gamelan di Indonesia ada berbagai macam. Seperti Gamelan jawa, Gamelan Bali, Gamelan Sunda dan lainnya.
























 Gamelan Bali








                                                                                                Gamelan Jawa

Kemunculan gamelan didahului dengan budaya Hindu-Budha yang mendominasi Indonesia pada awal masa pencatatan sejarah, yang juga mewakili seni asli indonesia. Instrumennya dikembangkan hingga bentuknya sampai seperti sekarang ini pada zaman Kerajaan Majapahit. Dalam perbedaannya dengan musik India, satu-satunya dampak ke-India-an dalam musik gamelan adalah bagaimana cara menyanikannya. Dalam mitologi Jawa, gamelan dicipatakan oleh Sang Hyang Guru pada Era Saka, dewa yang menguasai seluruh tanah Jawa, dengan istana di gunung Mahendra di Medangkamulan (sekarang Gunung Lawu). Sang Hyang Guru pertama-tama menciptakan gong untuk memanggil para dewa. Untuk pesan yang lebih spesifik kemudian menciptakan dua gong, lalu akhirnya terbentuk set gamelan.
Saat ini sudah banyak orang-orang asing yang mulai belajar memainkan gamelan seperti orang amerika dan lainnya. Oleh karena itu kita juga harus mau belajar memainkannya, karena tidak ada kata terlambat untuk belajar.


(3)  Talempong

Talempong adalah alat musik pukul tradisional khas Sumatra Barat atau suku Minangkabau. Bentuknya hampir sama dengan instrumen bonang dalam perangkat gamelan. Talempong dapat terbuat dari kuningan, namun ada pula yang terbuat dari kayu dan batu. Saat ini talempong dari jenis kuningan lebih populer digunakan dari yang lainnya.

Talempong berbentuk lingkaran dengan diameter 15 sampai 17,5 sentimeter, pada bagian bawahnya berlubang sedangkan pada bagian atasnya terdapat bundaran yang menonjol berdiameter lima sentimeter sebagai tempat untuk dipukul. Talempong memiliki nada yang berbeda-beda. Bunyinya dihasilkan dari sepasang kayu yang dipukulkan pada permukaannya.

Talempong biasanya digunakan untuk mengiringi tarian Daerah, pertunjukan, penyambutan, ataupun untuk menyambut tamu istimewa  seperti Tari Piring yang khas, Tari Pasambahan, dan Tari Gelombang. Jika kalian mau mencoba memainkannya, kalian butuh kejelian dimulai dengan tangga nada do dan diakhiri dengan si.

(4) Rebana

Rebana yang dalam Bahasa Jawa artinya Terbang. Adalah gendang berbentuk bundar dan pipih dan juga sebagai symbol kota bumiayu .Bingkainya berbentuk lingkaran yang terbuat dari kayu yang dibubut, dengan salah satu sisi untuk ditepuk berlapis kulit kambing. Kesenian di Malaysia, Brunei, Indonesia dan Singapura yang sering memakai rebana adalah musik irama padang pasir, misalnya, gambus, kasidah dan hadroh.

Bagi masyarakat Melayu di negeri Pahang, permainan rebana sangat populer, terutamanya di kalangan penduduk di sekitar Sungai Pahang. Tepukan rebana mengiringi lagu-lagu tradisional seperti indong-indong, burung kenek-kenek, dan pelanduk-pelanduk. Di Malaysia, selain rebana berukuran biasa, terdapat juga rebana besar yang diberi nama Rebana Ubi, dimainkannya pada hari-hari raya untuk mempertandingkan bunyi dan irama.

(5) Sasando

Sasando adalah sebuah alat instrumen yang dimainkan dengan cara di petik dan juga alat ini memiliki bentuk yang sangat unik. Instumen musikunik yang satu ini berasal dari pulau Rote, Nusa Tenggara Timur. Secara harfiah nama Sasando menurut asal katanya dalam bahasa Rote, sasandu, yang artinya alat yang bergetar atau berbunyi. Konon sasando digunakan di kalangan masyarakat Rote sejak abad ke-7. Bentuk sasando ada miripnya dengan instrumen petik lainnya seperti gitar, biola dan kecapi.

Bagian utama sasando berbentuk tabung panjang yang biasa terbuat dari bambu. Lalu pada bagian tengah, melingkar dari atas ke bawah diberi ganjalan-ganjalan di mana senar-senar (dawai-dawai) yang direntangkan di tabung, dari atas kebawah bertumpu. Ganjalan-ganjalan ini memberikan nada yang berbeda-beda kepada setiap petikan senar. Lalu tabung sasando ini ditaruh dalam sebuah wadah yang terbuat dari semacam anyaman daun lontar yang dibuat seperti kipas. Wadah ini merupakan tempat resonansi sasando.

(6) Calung
 
Calung adalah alat musik Sunda yang merupakan purwarupa dari angklung. perbedaan nya dengan angklung ialah cara memainkannya. Angklung dimainkan dengan cara digoyangkan, sedangkan calung adalah dengan cara memukul batang atau bilah dari ruas-ruas (tabung bambu) yang tersusun menurut titi tangga nada pentatonik (da-mi-na-ti-la). Jenis bambu untuk pembuatan calung kebanyakan dari awi wulung atau bambu hitam, namun ada pula yang dibuat dari awi temen atau bambu yang berwarna putih..

Pengertian calung selain sebagai alat musik juga melekat dengan sebutan seni pertunjukan. Ada dua bentuk calung Sunda yang dikenal, yaitu calung rantay dan calung jinjing.

(7) Kolintang


Kolintang atau kulintang adalah alat musik yang terdiri dari barisan gong kecil yang diletakkan mendatar. Alat musik ini dimainkan dengan diiringi oleh gong tergantung yang lebih besar dan drum. Kolintang merupakan bagian dari budaya gong Asia Tenggara, yang telah dimainkan selama berabad-abad seperti di Kepulauan Melayu Timur - Filipina, Indonesia Timur, Malaysia Timur, Brunei, dan Timor.
Awalnya alat musik ini berkembang dari tradisi pemberian isyarat sederhana dan menjadi bentuk seperti sekarang.
Alat musik ini terbuat dari kayu lokal yang ringan namun kuat seperti telur, bandaran, wenang, kakinik kayu cempaka, dan yang mempunyai konstruksi fiber paralel. Nama kolintang berasal dari suaranya: tong yaitu nada rendah, ting atau nada tinggi dan tang yaitu nada biasa. Dalam bahasa daerah, ajakan "Mari kita lakukan TONG TING TANG" adalah: " Mangemo kumolintang". Ajakan tersebut akhirnya berubah menjadi kata kolintang.

Cukup sekian dari saya. Semoga info diatas bisa membantu dan memberi pengetahuan yang lebih bagi pembaca terutama bagi anak Indonesia agar kita bisa melestarikan kebudayaan bangsa kita...

0 komentar:

Posting Komentar